Hai guys! Apa kabar? Ini postingan pertama gue di 2021. Dan ini sudah masuk pertengahan April 2021. Hahahaha. udah lama juga ya gak nulis. Kebetulan dari pagi tiba-tiba gue ngidam nulis nih cuma ya baru kesampean sore ini. Oke cukup basa-basinya, mari kita langsung saja ke topik utama.
Belakangan gue lagi concern ke produk sehari-hari yang gue pakai. Apakah produk tersebut Cruelty Free atau tidak. Nah temen-temen udah pada tahu belum apa itu Cruelty Free?
Apa Itu Cruelty Free?
Menurut FDA (US-Food and Drug Administration), label Cruelty Free or No Animal Testing adalah label yang menyatakan bahwa suatu produk dibuat dengan menggunakan bahan serta proses yang tidak diujikan pada hewan dan tidak melalui proses yang menyakiti hewan.
Loh Memangnya Kenapa Kalau Suatu Produk Diujikan Pada Hewan?
Sumber foto: di sini |
Foto di atas adalah salah satu contoh dari proses pengujian produk pada hewan. Hewan-hewan seperti kelinci, monyet, tikus, anjing, babi yang sering digunakan sebagai "hewan uji coba" oleh laboratorium baik laboratorium kosmetik ataupun obat-obatan. Mereka akan "dimasukkan" bahan uji baik kosmetik atau obat melalui mata, disuntikkan langsung ke tubuh, ataupun dimasukkan langsung ke organ tertentu pada tubuh mereka untuk melihat bagaimana reaksi jika bahan-bahan yang digunakan pada kosmetik masuk ke "tubuh".
Sumber foto: di sini |
Setelah "dimasukkan" zat yang diujikan, hewan-hewan tersebut akan dimasukkan ke kandang dan dilihat bagaimana reaksi tubuh mereka terhadap bahan uji. Ada yang perlahan-lahan tubuhnya membusuk, matanya membusuk, dagingnya copot, atau bahkan pelan-pelan menjemput ajal mereka.
Gue pribadi merasa berdosa saat mengetahui kalau dibalik produk-produk yang gue pakai setiap harinya ternyata mengorbankan banyak sekali hewan-hewan seperti ini. Hewan-hewan yang harus disiksa secara perlahan, harus merasakan rasa sakit secara di sengaja sebelum menemui ajal mereka.
Banyak loh Animal Testing ini dilakukan ke hewan yang sedang hamil. Bahkan sampai ada laboratorium yang sengaja membiakkan hewan-hewan tersebut untuk dijadikan hewan ujicoba. Sedih rasanya.Sampai saat ini gue masih terus mendalami soal Cruelty Free ini, sembari pelan-pelan mengurangi konsumsi produk-produk cruelty free. Karena sepertinya mencari komplementer produk-produk cruelty free saat ini tidaklah terlalu mudah. Soon akan gue share produk-produk cruelty free apa yang sudah gue coba belakangan ini.
Ohiya sebelum ditutup, ini ada sedikit cuplikan dokumenter mengenai praktek cruelty free di industri selama ini.
#BeCrueltyFree
Tidak ada komentar