Tik tok tik tok….
Kriiing Kriiing… zachi bangun…. Kriiing
kriing... zachi buka mata…. Kriing kriing… zachi telat bangun.
“umh.,,” ia mulai membuka mata
dan tangannya mulai meraba- raba mencari jam weker nya yang ia set dengan
suaranya sendiri.
Ia berhasil menemukan jamnya “ah
ini dia.” Lalu ia menekan tombol off untuk mematikan jam wekernya yang masih
saja berbunyi. –klik- .
“hn.. “ ia mulai bangun dari
tempat tidurnya , beranjak menuju kamar mandi. Sebelum itu ia sempat melewati
kaca besar yang tergantung di tembok kamarnya dan sedikit memperhatikan
dirinya..
“hm.. masih tak berubah,
rambutku kapan panjang?” tanyanya sambil memegang ujung rambutnya.
Lalu ia turunkan pandangan
kebawah sedikit
“ini… sepertinya takakan
berkembang” /menghela nafas/
Lalu ia menyentuh-nyentuh
wajahnya sendiri
“ini.. kapan berubah menjadi
wajah seorang gadis yang cantik jelita?” /menghela nafas panjang/
Lalu ia kembali berjalan menuju
kamar mandi sambil bergumam “kapan aku bisa jadi seorang putri yang cantik
jelita? Kapan aku bisa merasakan indahnya jatuh cinta seperti yang dirasakan
para gadis lain? Kapan? Aku.. lelah terus
menerus menjadi… seperti ini”
Lalu ia menggelengkan kepalanya
“ah sudahlah.. sudah ada jalnnya
sendiri” lalu ia masuk kemamar mandi dan mulai membersihkan diri.
Perlu
diketahui bahwa Zachi adalah seorang gadis yang berumur 17 tahun. Sekarang ia
sedang menempuh pendidikan akhir di jenjang SMA. Namun ada hal unik yang
membedakan dirinya dengan para gadis yang lain. Kalau para gadis pada umumnya
memiliki rambut yang panjang terjuntai nan indah, suka bersolek, suka memakai
gaun / baju yang manis, dan memiliki wajah cantik layaknya seorang perempuan…
Zachi tidak seperti itu. Ia terlahir dengan wajah yang cukup tampan, suka
memakai pakaian pria , rambutnya sulit untuk tumbuh panjang (seperti seorang
pria) dan… dadanya… cukup… rata. Dikarenakan hal itu.. banyak orang yang
menyangkanya adalah seorang pria, bukan wanita. Dan asal kalian tau… ia
mendapat predikat “Prince Charming” disekolahnya. Banyak murid perempuan yang
tergila – gila padanya, meskipun mereka tau bahwa zachi itu adalah seoang
wanita. Tak hanya perempuan, banyak murid laki – laki yang terkagum –kangum
akan sifat serta prilaku Zachi yang “katanya” seperti seorang “pangeran” itu.
Maka dari itu.. orang orang sekitarnya lebih sering memanggilnya dengan nama
“Zach” .
ia keluar dari kamar mandi,
dengan menggunakan handuk yang hanya ia lilitkan dari pinggang kebawah! (ia
memang seperti itu.. karena ia pikir di bagian “atas” tak perlu ada yang ia
tutupi)
lalu ia berjalan menuju lemari
baju.kemudian membukanya serta mengambil satu set kemeja – dasi – blazer hitam
– serta celana hitam. (ia selalu memakai pakaian pria.. karena kalau di pikir –
pikir lagi… saat ia memakai seragam wanita pasti akan dikira seorang….. banci
*sweatdrop*)
singkat cerita. Ia sudah
mengenakan pakaiaannya itu dan menyambar tas & setangkai mawar merah , (ia
sangat suka sekali aroma bunga tsb) lalu ia turun kebawah untuk sarapan.
Sesampainya di bawah, ia
langsung melesat menuju ruang makan. Dan menyapa penghuni asrama yang lainnya.
“hi ladies & gentle man,
good morning” katanya sambil tersenym tampan(?) lalu ia mengambil posisi duduk
disamping jeli.
“yo jel, pagi.” Katanya sambil mengambil
piring serta seporsi nasi goring yang telah tersedia di atas meja
“i-iya , pagi zach” jawab jeli
sambil tertunduk malu
Jeli.. cewek imut baik hati
penghuni asrama ini, ia anak kesayangan penghuni asrama ini. Dia sering
tertunduk malu atau pipinya seketika berubah menjadi sangat merah saat berbicara
/ bertemu dengan zachi… dia… diam diam menyukai zachi.
“ yo mam pagi *wink*” kata zachi
kepada mami
“pagi zach, hari ini mau kemana
aja? Bisa anterin mami ga sore ini?” jawab mami
“anterin kemana mih?” jawab
zachi sambil mengunyah masi goring
“anterin ke party temen mami,
mereka bawa pasangan semua, mami sendirian. Kamu temenin mami ya zach?” Pinta
mami
Well, mami adalah penghuni
asrama ini juga namun ia juga bertindak sebagai pengurus asrama yang dikelola
oleh Om natsu dan Paman Gray ini. Mami nama aslinya Erza, mahasiswi akuntan yang sebentar lagi akan melenceng
menjadi seorang psikolog. Mami itu baik, dan yaa bijak seperti para mami pada
umimnya, dia juga bisa jadi temem ngobrol yang asyik .
“hn.. sori mih, aku sibuk. Sama
yang lain aja, lipan , ayiq , picil atau cidam (mereka penghuni asrama ini.
Pria tentunya). Mungkin mereka bisa.” Kata zachi santai sambil mengunyah nasi
goring.
“yaaah zach.. mami mau nya sama
kamu aja.” Pinta mami agak merengek
“maaf mih, hari ini.. cukup
sibuk, ahya, udah dulu yamih aku berangkat. Salam aja buat anak anak yang lain”
kata zachi sambil beranjak meninggalkan meja makan.
“hhhfft. Oke lah. Hati hati
zach” kata mami sambil melambaikan tangan kearah zachi
“ yomih, yo jel aku berangkat.”
Kata zachi sambil melambaikan tangan kearah mereka berdua.
Singkat cerita. Ia sudah sampai
dipintu gerbang sekolah, mulai menelusuri jalan menuju ruang kelasnya. Di
sepanjang jalan ia menjadi pusat perhatian satu sekolah, terutama para wanita.
Jujur saja ia tak suka diperhatikan seperti itu.. tapi mau bagaimana lagi. Ini
taqdir. Pikirnya.
Sesampainya di pintu kelas. Ia
dihadang oleh 2 cewek. Teman sekelasnya.
“hei zach, duduk dimana hari
ini?” cewek 1
“duduk sama aku yuk zach” cewek
2
Zachi tersenyum manis. Ke dua
cewek itu blushing.
“maaf nona – nona aku hari ini
ingin duduk sendiri saja.” Jawabnya lembut
“yaah. Duduk sama aku aja” kata
kedua cewek itu bersamaan.
“maaf nona.” Kata zachi sambil
berlalu
Lalu ia berjalan menuju kursi
paling belakang di sudut kelas. Kemudian menaruh tasnya diatas meja. Lalu ia
berjalan kearah lockernya yang kebetulan berada tepat di belakang kursi yang
akan ia tempati. Lalu ia membuka lokernya dan……. *pundung*
“ini…… *sweatdrop*” ada tumpukan
kotak coklat serta surat surat beramplop pink ini bukan hal baru baginya… tapi
tetap saja ia merasa agak risih dengan hal ini. Sejujurnya ia ingin langsung
mengosongkan lokernya dan membuang benda benda absurd tersebut ke tong sampah,
namun ia tahu diri. Dia tak ingin menyakiti hati orang orang yang telah
memberikan ini semua kepada dirinya.
/menghela nafas/ “baiklah ..” ia
mengambil tas nya dan memasukkan semua benda benda tersebut kedalamnya.
Ting tong ting tong. Bel masuk
pun berbunyi. Semua murid, termasuk zachi, duduk menempati tempatnya masing
masing. Menunggu guru yang datang. Tak lama kemudian guru Bahasa pun datang,
tapi ia tak sendiri. Ia datang bersama seseorang (yang sepertinya) akan menjadi
murid baru dikelasnya. Seseorang itu berperawakan tinggi, lebih tinggi dari
zachi sepertinya, wajahnya pun tak kalah menarik dari zachi. Dia… tampan asli..
pria tampan asli maksutnya khekhekhe. Perawakannya juga rapih, sepertinya
orangnya cool. Ngga selenge-an. Dan… ia berkacamata! Dan zachi…. Suka cowok
berkacamata.. (fufufu)
“selamat pagi semuanya”
“pagi paaak.”
“seperti yang kalian lihat,
bapak pagi ini membawa teman baru untuk kalian. Namanya Reihan. Nah reihan,
perkenalkan dirimu” kata pak guru sambil mempersilahkan reihan untuk
memperkenalkan diri
“ok pak. Selamat pagi semuanya. Perkenalkan
saya reihan, pindahan dari bandung. Salam kenal.”
“nah reihan, sekarang kamu
silahkan duduk di pojok sana, disamping zachi” kata pak guru sambil menunjuk
satu satunya kursi yang masih kosong.. ya itu di samping zachi.
“baik pak”
Sontak zachi kaget, bercampur
senang bercampur deg-deg-an. Tanpa ada yang menyadari.. pipi zachi pun sedikit
berubah menjadi lebih merah.
Dan.. reihan pun berjalan menuju
meja zachi
Zachi semakin deg-degan. Pipinya
kembali memerah
Sampai akhirnya.. reihan sampai
dan duduk disamping zachi.
Menengok kearah zachi. Dan…..
“hei, kenalin gue reihan. Lo pasti
zachi?” kata reihan memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya serta
memasang tampang ala dewa yunani.
Sontak zachi… memerak kembali. Tapi
dengan cepat ia memperbaiki kondisi wajahnya.
“oh, iya ge tau kok llo siapa. Iya
gue zachi, panggil aja zach.” Kata zachi ketus.
Dan denggan malu malu yang ditutupi dengan sebongkah ke jutekan, zachi
menyalami reihan.
Dalam hati zachi… duh bego banget gue! Kenapa mesti ketus
cobaa! Hei mulut! Lembut dikit keeek. !
dan reihan pun menjadi agak kagok.
dan reihan pun menjadi agak kagok.
“oh, iya.zach. salam kenal. Ohiya
btw di sini ada ekskul basket kan? Emangnya bener ya basket cowok di sekolah
ini ketua timnya cewek? Yang bener aja? Masa cowok di pimpin cewek sih? Yang bener
aja, gue sih ogah. Bakal gue kalahin tuh cewek kalo gue tanding basket sama dia”
Seketika zachi naik darah….
“oh itu, iya di sekolah ini tim
basket cowoknya yg mimpin cewek. Ga sembarang cewek sih gue liat liat. Dia ga
kalah kuat ko sama cowok yang lain. Yaa.. buktinya lo liat aja piala piala
basket yang udah nangkring di ruang kepala sekolah.” Kata zachi berapi api.
“eh, kok lo semangat banget? Cewek
inceran lo ya?” kata reihan dengan polosnya -_-
“cewek inceran? Haha. Bukan lah. Gue kenal aja sama itu cewek.” Kata
zachi
“ekhm, kalian bisa kenalannya nanti aja? Bapakmau mengajar”
tegur pak guru.
“eh iya pak” sahut zachi dan
reihan bersamaan.
Tak terasa, 2 jam pelajaran pun
sudah terlewat, pelajaran bahasa telah selesai. Dan sekarang pelajaran
olahraga. Semua murid mengganti baju mereka. Dan bergegas ke lapangan indoor. Mereka
akan latihan basket.
“yak anak anak. Sekarang kita
tanding basket yang putri di bagi2 kelompok ya. Yang putra juga. Yg putri tanding
di lapangan sebelah sana dan yang putra tanding disini.” Kata pak guru sambil
memilah milah kelompok.
“ahiiya kamu zachi, mau masuk
tim putri atau putra?” Tanya pak guru
“putra aja pak” jawab zachi
enteng.
Dan seketika beberapa putra
mengelilingi zachi
“kapten tim gue yuk” .yg satu
lagi “tim gue aja kapteeen. pliis”
Lalu zachi menjawab dengan
enteng.
“gue mau masuk tim mana aja,
asal… gue gak satu tim sama cowok itu” jawab zachi sambil melirik kea rah reihan
Reihan tersontak kaget
“ja-jadi elo si kapten cewek itu?
Jadi lo cewek?. Jadi… tadi gue….ngomongin…aaaah sh*t” geram reihan sambil
menepok jidatnya sendiri
“iya gue cewek. Kenapa gak
nyangka ya? Haha selow udah biasa. so, gimana rei, jadi mau nantang si kapten
cewek itu? Yuk sekarang.” Kata zachi sambil memainkan bola basket yang ada di
tangannya. Dan melmparnya kearah reihan. Pertanda zachi menantang reihan
berduel.
Dengan sigap reihan menangkap
bola basket itu. “oke, siapa takut”
Dan.. pertandingan pun di
mulai.,
-singkat cerita-
skor akhhir zachi lebih tinggi
dari reihan.
“Gimana boss, masih ngeremehin si kapten itu? “
kata zachi sambil tersenyum sinis
“sayang aja lo cewek, kalo
cowok! Abis lo!” jawab reihan emosi
“cewek ya..? gue hamper lupa
malah kalo gue cewek! Udah yuk ah balik” kata zachi sambil pergi berlalu. Menahan
emosi.
Saat ganti baju di kamar ganti “cewek”
tentunya….
“zach gila lo keren abis!”
“iya lo keren banget berani
nantang cowok kayak gitu”
Zachi hanya tersenyum. Dalam hati
ia dongkol setengah mati sama itu cowok.
Lalu iamengganti bajunya dengan
seragamnya yang”biasa”
Jam istirahat
Zachi kekantin sendirian. Memesan
semagkuk bakso tanpa mecin tanpa sambbal.
Lalu duduk di sudut kantin. Lalu
reihan menghampiri. Nafsu makan zachi hilang.
“ngapain lo?” Tanya zachi ketus
“gpp, mau makan disini aja. Meja
lain penuh.” Jawab reihan cuek
Zachi melihat kearah reihan
sedikit lalu melemparkan pandangannya kemeja lain, mencari celah kosong yang
bisa ia tempati. Dan ia melihat Belang. Salah satu teman penghuni asrama yg
sama dengannya. Cewek sinis yanghobinya ngetawain temen temennya.
Lalu zachi beranjak dari meja
itu , ingin menuju meja belang. Namun reihan menahannya.
“eh lo mau kemana? Jutek amat” Tanya
reihan
“bukan urusan lo!” jawab zachi
ketus sambil pergi menuju meja belang
“tch, sial” maki reihan
Zachi berjalan ke meja belang,
sesampainya disana.
“hei , lang boleh gabung?”
“ohiya boleh zach. Kenapa emangnya?
Kok pindah?”
“iya gpp, bosen aja makan
sendirian”
“sendirian? Biasanya lu juga di
kerubungin cewek cewek.”
“cewek kalo di kerubungin cewek…
kesannya gue lagi di labrak gitu ya? Hahaha.”
“errh. Buka itu maksud gue zach.
Ah udah lah yuk sini duduk” kata belang sambil mempersilahkan zachi duduk
-singkat cerita-
Istirahat pun selesai, semua
murid mulai kembali ke kelasnya masing masing.
“yo lang thanks ya.”
“sip zach, sama sama.”
Lalu mereka berpisah. Kembali kekelasnya
masing masing.
Setelah sampai di kelas, zachi
berjalan menuju ke kursinya, dan sudah ada reihan disebelah kursinya. Zachi duduk
dan langsung membuka buku pelajaran matematika.
Reihan diam diam melihat kearah
zachi tanpa zachi sadari. Dan di dalam hati reihan sumpah gue ganyangka ada cewek kayak gini. Entah kena syndrome apa ni
cewek. Ga ada mirip “cewek”nya -_-
Zachi masih saja membaca
bukunya.
Reihan masih menatap zachi
sejenak lalu mengalihkan pandangannya.
mau tau lanjutannya? tunggu chapter 2 ! khekhekhe
Ini bikinan kamu ya? wah bu haji pintar membuat cerpen haha Good Job :)
BalasHapusiya dit aku yg bikin. ngga ko biasa sajaaa banyak yg lebih pinter lagi =.=
Hapus